Friday, June 19, 2015

Nota Ramadan #1



Saya tertarik dengan kata-kata ustaz saat tazkirah semalam

“Tidak di jadikan imam melainkan untuk kita ikut”

Teringat saya akan sebuah filem yang saya tonton tak lama dahulu. “Dalam Mihrab Cinta”, cerita dari tanah seberang. Hampir-hampir terlupa jalan cerita sebenar, ia berkisar tentang seorang anak muda yang di tuduh mencuri. Kecewa apabila dihukum oleh orang-orang sekeliling termasuk keluarga sendiri membuatkan dia membawa diri dan benar-benar menjadi seorang pencopek.

Satu hari dia besolat di sebuah masjid, lalu di minta untuk menjadi imam. Dia yang awalnya menolak, akhirnya terpaksa akur. Dalam hatinya berdetik
“mana mungkin seorang pencopek bisa menjadi ikutan” (tak ingat dialog asal, tapi maksudnya yang lebih kurang)

Dan bermula dari titik itu, dia benar-benar berubah menuju Tuhan. Dikembalikan semula semua dompet yang pernah dicurinya dahulu dan tiada siapapun tahu perihal masa silamnya itu. Dia kemudianya menjadi orang kepercayaan dan di gelar ustaz.

Tak berapa ingat bagaimana ending  filem tersebut. Tapi ada satu hal dari cerita itu yang sangat berbekas di hati saya.

“Ya, Allah, semua orang kini menganggapku sebagai orang baik. Engkau Mahatahu bahwa hamba bukan orang yang baik” [Dalam Mihrab Cinta]


- - - - - - - - -

Mungkin setiap dari kita perlukan turning point untuk berubah. Dan tak ramai juga yang beruntung menemukan titik-titik indah untuk berubah pada usia yang muda. Ada yang begitu mudah tersadung lalu tersedar. Ada yang jauh jalannya namun masih binggung.

Kebaikkan Tuhan lah yang menutup aib-aib kita, membuatkan kita terlihat indah di mata manusia. Apapun atau siapapun kita pada masa silam biarlah ia tengelam bersama senja semalam. Semoga kita terus istiqamah dalam perubahan-perubahan kecil demi mecari redha Allah. 

No comments: