Customer
pertama saya pagi semalam seorang lelaki yang mungkin hampir sebaya umurnya
dengan saya. Perlahan dia berjalan menghampiri kedai saya bersama ibunya yang
hampir separuh abad.
“Ini mak!”
sambil membelek-belek jubah unggu, Ibunya menangguk-anguk.
“ambil la
mak, ok ni” anaknya meyakinkan. Saya cuma tersenyum.
Saya bagi
tahu saiz paling besar ada dalam stock adalah XXL, boleh try kalau mahu. Saya
tunjukkan fitting room yang terletak sedikit jauh dari booth saya.
Beberapa minit
kemudiam mereka kembali semula, memulangkan kembali baju tadi
“Tak muat,
ketat mak pakai” kata anak kecewa.
Saya senyum
lagi “tak mengapa”
“Terima
kasih ya!” ujarnya sebelum berlalu
Dipimpin
tangan ibunya melangkah perlahan-lahan
- - - - - -
- - - - - - - - - - - - -
- - - - - - -
Ntah kenapa
kuat betul memori saya pada momen yang sebegitu. Terinspirasi barangkali. Mungkin
sebab dah jarang benar melihat anak lelaki yang masih santun dan sabar melayan
orang tuanya. Betapa saya mengharapkan anak-anak yang seperti itu masih belum
pupus di telan waktu.
Betapa saya
mengharap kelak jika di izinkan Tuhan menikah, suami dan anak-anak saya juga
bisa jadi seperti itu:
Yang santun dan sabar pada ibu dan keluarganya.
No comments:
Post a Comment