Nota pertama selepas lapan hari menjengah ke tahun baru.
Tengah hari tadi bersembang dengan salah seorang teman sekerja. She just joined our project team few days ago. Pada awalnya, saya tak berapa pasti sama ada dia sudah pun berkahwin atau tidak. Tapi bila dia mula bercerita perihal suaminya, dengan lancarnya soalan yang keluar dari mulut saya:
Tengah hari tadi bersembang dengan salah seorang teman sekerja. She just joined our project team few days ago. Pada awalnya, saya tak berapa pasti sama ada dia sudah pun berkahwin atau tidak. Tapi bila dia mula bercerita perihal suaminya, dengan lancarnya soalan yang keluar dari mulut saya:
"Anak akak berapa orang?"
dia senyum dan jawab,
"patutnya dua orang..."
Saya dapat hidu sepertinya saya
sudah bertanyakan soalan yang salah,
Sangat pasti!
Dia mula bercerita, perihal sorang anaknya gugur ketika dalam kandungan, seorang lagi meninggal kerana tak cukup nutrition. Saya tidak melanjutkan persoalan, takut-takut membuka banyak cerita silam yang boleh jadi mahu dilupakan.
Saya berkongsi denganya perihal
anak buah saya yang juga pergi hampir setahun yang lalu. Saya harap dia tak
merasa sakit keseorangan.
- -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Usai makan tengah hari tadi,
seharian saya menempelak diri sendiri atas keterlanjuran lidah berkata-kata.
Saya kira saya patut berhati-hati terumanya bila bertanyakan hal-hal yang lebih
peribadi. Seperti mana saya semakin annoy
bila orang bertanyakan perihal kahwin, mungkin itu juga lah perasaanya yang
dirasakan bagi pasangan yang masih belum punya rezeki untuk memiliki anak.
Hari ni saya mengingatkan kembali diri
sendiri, mari menjadi hati-hati yang lebih peka, lebih sensitive pada kehidupan
sekeliling kita.
Hidup bukan mudah untuk sesetengah
daripada kita.
Kan?
No comments:
Post a Comment